Kamis, 12 Desember 2013

Otot volunter akan kehilangan tonus dan kekuatannya bila tidak dilatih untuk digerakkan. 5) Inspeksi kulit bagian distal setiap hari. Pantau adanya iritasi, kemerahan, atau luka pada kulit dan membran mukosa. R/ Deteksi dini adanya gangguan sirkulasi dan hilangnya sensasi risiko tinggi kerusakan integritas kulit kemungkinan komplikasi imobilisasi. 6) Bantu klien melakukan ROM, perawatan diri sesuai toleransi. R/ Untuk memelihara fleksibilitas sendi sesuai kemampuan. 7) Kolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk latihan fisik klien. R/ Peningkatan kemampuan dalam mobilisasi ekstremitas dapat ditingkatkan dengan latihan fisik dari tim fisioterapi. c. Resiko gangguan integritas kulit yang berhubungan dengan imobilisasi, tidak adekuatnya sirkulasi perifer, tirah baring lama. Tujuan : Dalam waktu 3 x 24 jam, klien mampu mempertahankan keutuhan kulit. Kriteria hasil : Klien mampu berpartisipasi terhadap pencegahan luka, mengetahui penyebab dan cara pencegahan luka, tidak ada tanda-tanda kemerahan atau luka, kulit kering. Intervensi : 1) Anjurkan untuk melakukan latihan ROM dan mobilisasi jika mungkin. R/ Meningkatkan aliran darah ke semua daerah. 2) Ubah posisi tiap 2 jam. R/ Menghindari tekanan dan meningkatkan aliran darah. 3) Gunakan bantal air atau pengganjal yang lunak di bawah daerah-daerah yang menonjol. R/ Menghindari tekanan yang berlebih pada daerah yang menonjol. 4) Lakukan masase pada daerah yang menonjol yang baru mengalami tekanan pada waktu berubah posisi. R/ Menghindari kerusakan-kerusakan kapiler-kapiler. 5) Bersihkan dan keringkan kulit. Jagalah linen tetap kering. R/ Meningkatkan integritas kulit dan mengurangi risiko kelembapan kulit. 6) Observasi adanya eritema dan kepucatan dan palpasi adanya kehangatan dan pelunakan jaringan tiap mengubah posisi. R/ Hangat dan pelunakan adalah tanda kerusakan jaringan. 7) Jaga kebersihan kulit dan hindari trauma dan panas terhadap kulit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar